Home Change Wujudkan Petarung follow |
Director : David Frankel (2 episodes), Mikael Salomon (2 episodes) dll Genre : Adventure | Drama | History | War Tagline : They depended on each other. And the world depended on them Cast : Scott Grimes, Damian Lewis, Ron Livingston, Shane Taylor and many many more Rate : PG-17 (for me) Series ini, tak ayal menjadi sebuah maha karya bagi orang-orang yang menyukai genre film perang dan sejarah. Buktinya film ini ber-rating 9,6 dengan voters sebanyak 76,180 orang. Ha! Padahal menurut saya film dengan rating 7,5 di IMDB saja sudah waw. Series ini diangkat dari buku Stephen Ambrose—calon dokter yang berbelok menjadi sejarahwan militer—yang juga disadur dari kisah nyata para Citizens Solidier yang tergabung dalam Easy. Band of Brother adalah sejarah kompi bernama Easy Company dari 101st Airborne Division U.S Army. Sebuah kompi para penerjun payung legendaris di WWII mulai dari pelatihan mereka, Inggris, D-Day, Normandia, Belgium sampai ke Eagle Nest Hitler di Berchtesgaden, Germany. Ya, film ini memang berbeda dari film perang yang lain. Katakanlah... sebuah film perang yang manusiawi. Tidak melulu soal Jendral yang nama-namanya dituliskan dalam sejarah namun malah menceritakan tentara-tentara dengan pangkat rendah yang benar-benar mempertaruhkan nyawa di medan pertempuran. Memperlihatkan bagaimana seseorang yang begitu matang dalam melatih perang selalu tersesat ketika membaca peta, bagaimana seorang prajurit membeku dalam perang di bawah salju, bagaimana seseorang begitu takut dan lelah ketika melihat casualty yang terlalu sering terjadi. Dengan kata lain, memperlihatkan pada kita sisi perang dari sudut pandang man who never got to enjoy the world without war. Sudut yang menurut saya sangat humanis. Interview dengan para veteran Easy Company yang berada di awal dan di akhir film membuat kisah ini terasa sangat nyata. Apalagi ditambah dengan efek perang yang worth seperti suara tembakan, bom dan artillery yang dahsyat membuat kita benar-benar merasa berada di tengah-tenah sebuah peperangan sengit. Masing-masing episode dikemas dari sudut pandang orang-orang yang berbeda. Episode favorit saya adalah Bastogne yang diambil dari sudut pandang Doc Roe. Saya terhenyuh sekali melihat kegigihan dia untuk menyelamatkan orang diantara lautan peluru dan ledakan dan kegetirannya ketika ia harus bersembunyi dan menyelamatkan diri sendiri ketika teman-temannya menyambut gencatan senjata yang terjadi. Hiks. Apalagi quote dari Nurse Renee yang benar-benar made me realized how hard to be there... "Doc Roe: You're a good nurse. Renee: No. I never want to treat another wounded man again. I'd rather work in a butcher's shop." Secara keseluruhan, film ini tidak hanya menampilkan adegan-adegan yang menghibur dalam konteks 'tontonan dan penonton' tapi juga mengajari kita banyak. Mulai dari pengorbanan orang yang terlibat dalam perang, paradigma akan kematian dan kebrutalan manusia dan tentunya membuat saya yang awam soal banyak sekali istilah-istilah militer menjadi sedikit tercerahkan. Sebagai seorang yang tidak menyukai film perang (lebih karena saya tidak suka melihat darah daripada tembak-menembaknya), film ini tetap akan saya jadikan koleksi. Point: 9,3 :) And Crispin Crispian shall ne'er go by, From this day to the ending of the world, But we in it shall be remember'd; We few, we happy few, we band of brothers; For he to-day that sheds his blood with me Shall be my brother; be he ne'er so vile, This day shall gentle his condition: And gentlemen in England now a-bed Shall think themselves accursed they were not here, And hold their manhoods cheap whiles any speaks That fought with us upon Saint Crispin's day. ~ Henry V, Act IV, Scene 3. Shakespeare. PS: Ternyata James McAvoy main satu episode looooh! Cukup mengejutkan dan membuat saya bertanya-tanya apa bener itu dia! lol Labels: 30 hari menulis, review |
About
hi.feel free to enjoy belladorra. feedbacks always welcome. Archive
Affiliates
|