| Home Change Wujudkan Petarung follow |
|
Rencana ke Punthuk Setumbu ini sebenarnya sudah saya anggap sebagai urban myth. Lebih karena sudah direncanakan bertahun-tahun, entah sejak kuliah semester berapa dan tak pernah direalisasikan sampai satu-satu akhirnya lulus. Akan tetapi kemarin setelah pusing pra-seminar tesis, entah apa yang menggerakkan saya, jenda, jati, ceret, dan resti untuk (akhirnya) berangkat juga ke atas. Hehe. Well, Punthuk Setumbu (atau Puncuk Wangdu--lol) adalah bukit pengamatan Borobudur yang memiliki pemandangan menakjubkan. Lokasinya terletak di Desa Karangrejo, barat Candi Borobudur. Terkenal karena pemandangan matahari terbit yang menerpa Borobudur dari kejauhan yang luar biasa. Ditambah lagi pemandangan sekeliling bukit yang juga sangat cantik. Karena mengejar matahari terbitnya, kami berangkat dari Yogya jam setengah 3 malam. Saya sebenarnya sedikit takut untuk ke Magelang naik motor tengah malam begitu. Pertama karena waktu itulah banyak bis-bis dan truk muatan lewat baik menuju Magelang atau ke Semarang dan sekitarnya. Kedua karena parno ada vario putih yang suka bawa celurit (pelaku pembacokan Yogya beberapa tahun lalu). Apalagi jalur ke Borobudur adalah jalur darat utama Yogya - Semarang yang ramai kendaraan dan sepi permukiman. Huhu. Namun alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. Kami sampai di Borobudur sekitar jam 4 pagi. Sudah banyak 'ojek' yang menunggu di pertigaan Hotel Manohara untuk mengantarkan turis-turis tak tahu jalan seperti kami ke Punthuk Setumbu. Nah, hati-hati dengan 'ojek' semacam ini. Kemarin kami dicegat oleh bapak-bapak yang mengaku mau mengantar sampai loket Punthuk Setumbu tapi minta bayaran 1 orang 10.000. Ngaku-ngaku jalan ditutup karena ada lelayu jadi harus mutar. Ck. Untung kami menolak dan memilih sholat subuh di Mesjid Kelurahan dulu. Dari situ kami diberi tahu oleh warga kalau tinggal belok kanan dan lurus terus aja. Lelayu juga ga ngaruh sama jalan kok, gitu. Ckck. Karena matahari sudah hampir terbit, kami berterima kasih sama bapak dan ibu yang sudah menunjukkan jalan ke kami lalu ngebut ke Punthuk Setumbu. Sampai di sana kami masih harus lari-lari naik bukit yang becek karena takut ketinggalan matahari. Sayang, sampai di atas sana langit sudah mulai terang dan momen sunrisenya sedikit ketinggalan. Tapi tak apa, pemandangan yang berada di depan kami tak kalah menakjubkan. Kami bagai disambut oleh kabut yang membumbung tinggi. Indah. Membuat saya bertanya-tanya nikmat mana lagi yang Indonesia dustakan?
both picts owned by Akhmad Fais. Please credit if you use it :)
Pemberhentian selanjutnya: Pacitan! :) PS: Jadi kalau mau ke Punthuk Setumbu dari Yogya, lewat Jalan Magelang terus saja ke utara. Nanti setelah Muntilan ada Gapura Borobudur kan, belok kiri. Sampai di Candi Borobudur belok kiri (barat) lagi lewat depan Hotel Manohara. Setelah itu, perempatan pertama yang ada Mesjid Kelurahan belok kanan saja. Lalu terus saja ikuti jalan nanti sampai kok ke loket Punthuk Setumbu. Tiketnya Rp. 15.000/orang dan dikelola warga sekitar :) Enjoy :) Labels: friendship, jogja, life, vacation |
About
hi.feel free to enjoy belladorra. feedbacks always welcome. Archive
Affiliates
|