Well, kemaren saya kebaca sebuah page multiply orang yang isinya review semua. Mulai dari review DVD, Drama Series sampe buku-buku. Sayanya takjub. Sumpah. Buku-buku yang direview sama film-filmnya ga ada yang saya tahu. Sama sekali. Padahal saya sok-sok ngaku kalo saya pecinta buku dan film. Argh. Saya langsung merasa saya ini hanya setitik debu diantara jagad raya yang Maha Luas. Blog itu inspiratif banget bagi saya pribadi. Dan bodohnya, link blog itu ilang :(. Udah saya cari kemana-mana, blognya ga ketemu lagi. Secara saya bukanya di HP bukan leptop jadi historynya ga kebaca. Lagian yang punya ga pernah update lagi. Janji deh ntar kalo ketemu alamatnya saya link back.
Nah, sekarang saya cuma ingin sedikit berbagi. Meniru blog luar biasa itu untuk memperkenalkan dunia saya pada kalian-kalian. >.<>
Kemaren, dalam waktu-waktu kosong yang dihabiskan secara ambigu di kos, saya nonton film ini lagi. Pertama karena saya cinta duo Leo ama Kate *saya penggemar berat Titanic. Wkwkwk*lalu juga karena kemaren nontonnya balapan. Kurang dapet feelnya. Film ini emang perlu ditonton dengan mood yang tepat untuk bisa ngertiinya.
Nah, film ini bercerita soal kehidupan rumah tangga antara dua orang muda-mudi, Frank Wheeler (Leonardo DiCaprio) dan April Wheeler (Kate Winslet) yang dari pandangan orang luar adalah pasangan ideal banget. Mapan, punya rumah bagus, tampan dan cantik *yaiyalah* dan punya anak-anak yang manis. Mereka tinggal di sebuah daerah bernama Revolutionary Road. Sebuah tempat yang diisi pasangan-pasangan muda seperti mereka berdua lah.
Namun, sebenarnya dalam kehidupan mereka ada perasaan loneliness dan emptiness *mengacu pada kata-kata John Givings di film ini* Frank punya kerjaan yang dia ga suka dan April berhenti mnejadi artis. Mereka memutuskan untuk pindah ke Paris—dimana semua orang benar-benar hidup. Tapi banyak hal yang terjadi. Semua terangkum pas dalam tagline film ini "How to break free without breaking apart". Disini diliatin gambaran sebuah rumah tangga dimana suami menjadi pencari nafkah dan istri adalah sosok yang harus menurut. Demi keluarga. Demi cinta. Permasalahannya sederhana. Namun tidak ada pernyelesaian.
Film ini menurut saya menceritakan kehilangan. Bahwa sebenarnya cinta itu hanya ironi hidup lain yang dijalani. Disini tidak diperlihatakan penyelesaian masalah yang terjadi. Yang ada hanya lagi-lagi ironi. Bagaimana April menjadi korban dari ketidakpuasan pribadinya. Miris. Disini bukan cinta yang bermain, namun egoisme. Frank ga mau mengalah sama egonya sebagai pencari nafkah sedangkan April ga mau mengalah dengan egoisme kebebasannya. Ga ada yang bisa disalahkan sih, kalo menurut saya. Kembali lagi, hanya terasa miris aja. Film ini menurut saya pribadi, bukan memberikan jawaban dari taglinenya sendiri. Tapi hanya gerak refleks yang mengikuti pertanyaan itu. Kehilangan.
Sedih:(
Moralnya. Hmm.. Bagus banget buat ditonton pasangan yang mau menikah. Bukan bermaksud menggurui ya, sayanya aja masih perlu waktu lamaaa banget untuk sampai ke jenjang itu. Tapi disini bakalan diliatin bagaimana sih keluarga itu. Sebagai suami harus bagaimana begitu pula istri. Semoga selain sunnah Nabi dan perintah-perintahnya, film ini dapat jadi panduan menuju keluarga sakinah mawaddah warrahmah. *lebay* *plaaakkk*
Overall, BAGUS. Leo mainnya makin oke. Mana ganteng banget pake jas. Actingnya Kate juga luar biasa, mana cantik >.< Walau menurut saya yang mainnya bagus itu si Michael Shannon yang jadi John Givings. Sip *thumbs* Musiknya oke pula. Dentingannya pas. Bikin sedih dah. Yang sudah nonton American Beauty pasti cinta ama film ini :D